Sunday, May 19, 2013

Rencang YES!

"When there's a love, there's family."

Begitulah tagline yang dipakai dalam acara Rencang kali ini. Dengan tema YES: You Are Our Families, UKM Sosial Rencang UMN mengambil momentum hari keluarga dalam mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan. Adapun panti asuhan yang dituju adalah Panti Asuhan Mekar Lestari di BSD dan Yayasan Sayap Ibu di Bintaro.

Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya lebih kepada internal keluarga Rencang. Namun kami juga membuka peluang bagi segenap civitas akademika UMN untuk ikut berkontribusi dengan menyumbangkan peralatan mandi, buku pengetahuan, dan uang tunai. Betapa terkejutnya kami ketika mendapati 300an peralatan mandi, 100an peralatan sekolah, dan uang tunai sebesar dua juta sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah. Hasil yang didapatkan sungguh jauh melebihi ekspektasi. Ternyata mahasiswa UMN juga sangat antusias dalam mendukung acara YES ini. Terima kasih UMN-ers! :)))
 
Sabtu, 11 Mei 2013, keluarga Rencang berangkat pukul sembilanan dengan menggunakan bus UMN. Sekitar enam puluhan orang sudah sangat antusias untuk segera bertemu dan menghibur adik-adik melalui acara yang telah disiapkan. Sesampainya di panti pertama, yaitu Panti Asuhan Mekar Lestari, gue dan anak-anak Rencang yang lain segera siap-siap. Mulai dari ijin ke pengurus panti, berunding dengan pihak acara dari panti itu sendiri, dan mengambil posisi masing-masing. *halah

Gak lama setelah itu, anak-anak tersebut akhirnya dikumpulin oleh para pengasuh mereka yang dipanggil mama. Hanya dalam sekejap saja atmosfir ruangan tersebut langsung berubah. Ruangan tersebut seakan lebih ceria, lebih hidup, karena kehadiran batita-batita yang super menggemaskan! Akhirnya acara pun dimulai, dipandu oleh Christy dan Monda, beserta tim acara dari Mekar Lestari. 


Pertama-tama, kita mengajak anak-anak untuk menggambar. Menggambar apapun yang mereka bisa tentunya. :)) Memang sih anak-anak yang masih dua tahunan itu belum bisa apa-apa, alias cuman nyoret-nyoret. Tapi kakak-kakak PIC dari Rencang yang banyak anak DKV itu akhirnya membantu adik-adik menggambar. Mulai dari gambar buaya, sapi, dll. Banyak juga anak-anak yang sudah lebih besar dan bisa menggambar sendiri tentunya. Ada yang gambar Kakashi, Power Ranger, kereta, dll. It was FUN! :D

Setelah itu, tim acara dari Rencang melakukan panggung boneka dengan tokoh bebek, serigala, tupai, monyet, dan singa. Inti dari cerita tersebut adalah tentang keluarga. Sayangnya karena adik-adik duduk terlalu dekat dengan panggung boneka yang termasuk tinggi itu, mereka jadinya gak bisa nontonin secara maksimal. Gue bahkan curiga mereka enggak ngerti sama sekali apa yang diceritain di depan. Tapi enggak apalah, boneka tangan yang unyu itu udah sukses menghibur mereka kok.



Acara kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi bersama. Gue salut banget sama anak-anak yang udah pada jago nyanyi. Selain mereka apal liriknya, suara mereka juga bagus loh! Pertama kita nyanyi lagu Laskar Pelangi dan Barney's Love Song bareng-bareng. Terus salah satu dari mereka pingin nyanyi lagi. Nyanyi lagu Mengejar Matahari. Sungguh, anak laki-laki yang gue gak tau siapa namanya itu nyanyiin lagu Ari Lasso ini dengan segenap jiwa dan skill-nya. Alhasil gue hampir netes ketika lirik, "tetes air mata, mengalir di sela derai tawa..." dinyanyiin. :'))) Terakhir, kita nyanyi lagu Jangan Menyerah

Satu setengah jam terasa sangat singkat di panti tersebut. Rasanya baru aja mulai seneng, tau-tau acara udah harus selesai. Di puncak kunjungan Rencang kemarin itu, pihak panti mempersembahkan tarian Gangnam Style. Sekali lagi gue dibuat takjub sama kebolehan anak cewek yang menari dengan luwesnya! Antara gemes, salut, terhibur, gak nyangka, semuanya bercampur jadi satu. Setelah tiga cewek berpakaian ala dancer itu menunjukkan kebolehannya, tiga anak lain juga gak mau kalah. Mereka kemudian joget sambil berhulahup ria, dan gak jatuh sekalipun! Gemes bener liatnya mereka kecil-kecil gitu udah jago aja. Gue sendiri gak bisa sama sekali. X)))




Ketika acara benar-benar selesai dan anak-anak harus makan siang, Rencang pun berpamitan dan beristirahat sejenak serta bersiap-siap untuk mengunjungi panti kedua di Bintaro. Panti kedua yaitu Yayasan Sayap Ibu, merupakan tempat penyantunan dan rehabilitasi anak-anak cacat ganda terlantar. Dengan kata lain, adik-adik yang berada di panti tersebut tidak seperti panti yang pertama. Mereka memiliki kekurangan, di mental maupun fisik mereka.

Hujan mengiringi perjalanan kami dari BSD ke Bintaro, tapi untung saja ketika sampai di sana, air telah berhenti menetes. Pengurus panti mengumpulkan beberapa anak yang masih bisa paham dan secara fisik masih memungkinkan untuk diajak bermain, karena banyak anak-anak yang tidak bisa berpindah dari tempat tidurnya. Kurang lebih sama seperti pada panti yang pertama, di panti kedua ini, Rencang juga mengajak adik-adik untuk bernyanyi bersama, membawakan panggung boneka, dan mengajak menggambar bersama-sama.


Ada satu anak yang menurut gue jauh lebih paham dibanding teman-temannya. Namanya Nurul. Sekilas kalo dilihat, dia seperti anak normal. Cuman tetap aja ada keterlambatan. Kalau diajak ngomong, Nurul ngerti loh. Gue kenalan sama dia, dengan nyebut nama gue Jessica, sambil megang kertas brosur dari Sayap Ibu. Terus dia mau lihat apa yang gue pegang. Akhirnya gue kasih liat aja, sambil ajak ngomong dan nunjukkin foto yang ada di brosur. Gue tanya, "Nurul yang mana?". Nurul nunjuk salah satu orang yang duduk di kursi roda, sama seperti dirinya saat itu, sambil tertawa senang. Trus gue nanya lagi, "Kalo Jessica mana?". Nurul nunjuk salah satu Ibu berjilbab yang ada di foto brosur itu.


Saat kita bernyanyi bersama, Nurul antusias banget. Nurul bahkan rekomendasiin lagu-lagu untuk dinyanyiin. "Kalau kau senang hati tepuk tangan...". Doi bahkan protes ketika gak nyanyiin sampai habis kelanjutan lagu itu karena kita nggak tau. Itu tandanya Nurul nangkep sama keadaan saat itu. Dia bahkan tertawa dengan lebar dan tepuk tangan paling kenceng. Satu hal yang bikin gue terharu adalah ketika Nurul nyariin gue terus, sampe Sherly bilang, "Jes, dicariin tuh." berulang kali. Dan pas gue nongol nyapa dia, dia tersenyum benar-benar lepas. Very heart-warming, no? :'))) Bahkan ketika mereka ngebohongin kalau orang ini adalah Jessica, Nurul tau kalo itu bukan. Dia menggeleng-gelengkan kepala, dan ketika gue muncul, dia mengangguk-angguk tanda kalo inilah Jessica yang asli. Rasanya............ :'))

Nurul

Acara kemudian ditutup dengan menerbangkan lampion harapan dari keluarga Rencang untuk adik-adik yang telah kita kunjungi hari itu. Mungkin satu setengah jam dari kedua panti itu terasa sangat sebentar, tapi segenap keluarga Rencang belajar sesuatu. Belajar bahwa hendaknya kita selalu bersyukur sama kondisi kita sendiri. Mungkin tanpa kita sadari, kita seringkali protes sama apa yang kita punya. Menginginkan lebih itu wajar, namun pernahkah kita berpikir bahwa di luar sana masih banyak yang lebih membutuhkan? Bukan hanya sekedar membutuhkan materi, namun juga membutuhkan kasih sayang. 

Oleh karena itu, Rencang berharap bahwa melalui kunjungan ini, setidaknya adik-adik di kedua panti itu senang, terhibur, dan merasa berharga. Setiap manusia sejatinya mempunyai hak untuk dikasihi, terutama oleh orangtua mereka. Namun apabila mereka tidak diinginkan oleh orangtua mereka, maka tugas kitalah sebagai manusia untuk saling mengasihi sesama. :)))

Thank you for this precious moment, Panti Asuhan Mekar Lestari, Yayasan Sayap Ibu, and Rencang! Thanks a lot for the opportunity. I've learned something, for sure.


Baca juga ulasan gue tentang Rencang YES di sini. :))

Photos were taken from Sherly B. 



Jessica Chiu.
    

Wednesday, May 8, 2013

Offender (6/10)

"Harry, this ain't about revenge no more. He's going after her when he gets out. I can't let that happen again. I need you to help me." -Tommy Nix.


Dari judul dan tagline-nya aja mungkin kita udah bisa nebak apa isi dari film ini. Yep, film dari Inggris ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sengaja membuat masalah untuk masuk penjara demi balas dendam. Film dimulai dengan adegan Tommy yang diperankan oleh Joe Cole tiba-tiba memukul polisi. Langsung deh doi dipukul dan ditangkep. Gak pake lama, Tommy langsung dibawa ke tahanan. Tapi bukannya sedih, dia malah senyum! Akhirnya pengadilan menjatuhkan hukuman tahanan selama dua tahun.

Film ini menggunakan adegan flashback untuk menceritakan apa penyebab Tommy sengaja masuk ke penjara. Ini semua gara-gara pacarnya yang sedang hamil digebukin sama preman kelas kakap sampe keguguran dan akhirnya berpisah dengan Tommy. Tommy yang udah kehilangan segalanya akhirnya memutuskan untuk nyamperin si penjahat di penjara. Kalo kata Arya Wiguna, "Nyawa dibayar nyawa. Malu dibayar malu. Hancur dibayar hancur." X)))

  
Ternyata meskipun udah dipenjara, tetap aja kekerasan itu ada. Bahkan polisinya sendiri pun ada yang membelot, malah ngebelain preman yang bernama Jake, dkk itu. Sebenarnya serem juga ya ngebayangin tempat yang isinya pelaku kriminal semua. Gak heran deh kalo masih banyak yang sok jago, berasa bos, geng-gengan, meskipun ada juga yang pingin tobat. Polisi pun bohuat kalo udah ada yang berantem sampe berdarah-darah, dibiarin gitu aja.

Meskipun jalan ceritanya sebenarnya sederhana, tapi entah kenapa film dengan tema kekerasan yang satu ini gak boring. Di sela-sela kegiatan balas dendam-nya Tommy, disisipi dengan adegan penjahat yang ingin tobat. Ini membuktikan bahwa gak selamanya orang jahat itu jahat, mereka bisa aja berubah demi sesuatu. Begitu juga sebaliknya dengan orang baik. Selain itu, kita juga dibawa untuk melihat kenyataan bahwa kekerasan masih kerap terjadi, dan pihak yang berwenang pun bertingkah semena-mena.

   
Meskipun gak sedikit kritik yang kontra akan film ini, tapi menurut gue Offender cukup menghibur kok. Gak melulu ngomong kasar (meskipun ada). Terus yang lucunya, preman-preman itu ngomong kasar pake aksen British. Ya iyalah wong ini film Inggris! X)) Biasa kan nontonnya kehidupan ghetto Amerika. Trus ditampilin juga beberapa scene tahanan yang lagi nge-rap. Bagus loh!

Sebenarnya yang bikin gak kecewa adalah ending-nya yang menurut gue cukup epic! Film ini gak cuma sekedar umbar darah! Kekerasannya real dan berasa banget. Jadi apakah Tommy berhasil balas dendam? Atau adakah yang lebih penting daripada balas dendam untuk pacar dan dirinya? Monggo ditonton sendiri. :))

 



Jessica Chiu.

Saturday, May 4, 2013

Stop Child Trafficking

Di mata kuliah Penulisan PR, gue mendapat tugas untuk membuat poster dari dosen. Adapun tema untuk poster itu sendiri bebas. Kita hanya diminta untuk sekreatif mungkin. Well, ini dia hasil poster gue. :)))


Tema yang gue angkat adalah Child Trafficking. Kalau ditanya apa alasan gue milih topik ini, gue sendiri juga bingung sih. Awalnya gue mau coba topik no smoking dengan ilustrasi orang tua yang sedang merokok dan diikuti oleh anaknya yang juga merokok. Tapi apa daya, gue gak sanggup bikin gambarnya. Jadinya tema ini tiba-tiba terlintas di kepala gue. Setelah browsing dan mencari sejumlah gambar anak yang sedih, akhirnya dengan bantuan photoshop dan illustrator, poster yang hanya menggunakan tiga warna ini pun jadi.

Setelah melihat poster ini, apakah pesan yang ingin gue sampaikan ini ngena dan langsung bisa ditangkap? :D Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar dengan warna nyolok ini?

Gue cukup senang dengan tema yang gue angkat. Perdagangan manusia, khususnya perdagangan anak merupakan hal yang sungguh tidak berperikemanusiaan. Anak-anak yang telah dilahirkan tentu saja mempunyai hak untuk hidup, bertumbuh, bermain, berkumpul bersama orang-orang tercinta. Mending kalau anak-anak itu dijual kepada keluarga yang harmonis dan akan mencintai mereka. Gimana kalo ternyata mereka malah dijadikan alat untuk mencari keuntungan, misalnya dengan ngamen, melakukan pekerjaan kasar, diperbudak, atau bahkan diambil organ tubuhnya? 

Kepada orang tua sekalian, apakah Anda ingin ini terjadi kepada anak Anda? Modus pencurian anak pada saat ini udah banyak banget dan dalam berbagai cara. Jangan sampai hanya karena kurang perhatian, maupun perlakuan yang dinilai tidak adil, anak Anda dapat terjerumus dalam dunia perdagangan anak. Stop Child Trafficking Now!



Jessica Chiu.