Friday, March 29, 2013

Super Dad

Halo! Apa kabar kalian semua? Baik? *halah

Gue juga baik nih dan beberapa hari lagi UTS semester 4 dimulai. So fast, hu? Perasaan kemarin itu baru aja bikin post Selamat Datang, Semester 4! taunya tujuh pertemuan udah lewat begitu saja. Jadi apa aja yang udah lu pelajari, Jes? Hmm...

Entah mengapa, gue merasa diri gue masih ngawang sama mata kuliah semester 4 ini. Antara ngerti dan enggak. Jadi gue udah ngapain aja sih selama tujuh minggu ini? Well, yang gue inget sih gue sering ngantuk di kelas. :((( Serius! Sering banget. Hampir setiap mata kuliah gue harus berjuang keras supaya masih bisa konsen ngikutin pelajaran. Apa sih sebenarnya yang bikin gue ngantuk setengah mati gini? Bergadang? Enggak kok. Makulnya ngebosenin? Enggak juga. Dosennya mungkin? *eh

Anyway di post kali ini, gue mau membahas dikit tentang bokap gue. :3 Salah satu ketrampilan yang bokap punya adalah bakatnya dalam memperbaiki segala sesuatu yang ada di rumah. Mulai dari keran bocor, pompa air gak bisa diem, masang ini itu, sampe bikin rak buat pajangan. Selain memperbaiki, bokap juga melakukannya dengan rapih! Jadi nih ya, segala sesuatu kerjaan bokap tuh rapih sampe ke detil-detilnya. Bahkan gue sebagai anak aja kalah loh. Pernah suatu hari pas gue lagi ngerjain maket, doi gemes ngeliat gue yang ngasal yang penting jadi.

Gue jadi berpikir, cowok-cowok generasi sekarang tuh di masa depannya masih bisa gak yah ngelakuin pekerjaan rumah gini? Rasanya seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, sepertinya laki-laki saat ini gak banyak yang bisa melakukan pekerjaan rumah. Jangan bilang cowok masa kini juga takut sama kecoa? *hiyyy!

Seneng rasanya punya bokap yang serba bisa. Of course, he's my super dad! :)))

Have a great weekend and good luck for the tests! :D

  
 

Jessica Chiu.

Friday, March 22, 2013

ICCSR

Kalo dilihat dari judul post kali ini, bisa ditebak gak kira-kira apa isinya? :))

Jadi awal Maret lalu, tiba-tiba Melissa nanyain gue. "Jes, mau ikut seminar gak? Di Balai Kartini, tanggal 13-14 Maret.". Wih, venue-nya aja udah oke gitu. "Seminar tentang apa?". Langsung gue disuruh buka website nya buat info lebih lanjut. 

Indonesia Business Links yang merupakan lembaga terkemuka untuk advokasi Corporate Social Responsibility di Indonesia mengadakan International Conference & Exhibition on Corporate Social Responsibility yang ke-empat kalinya dengan tema "Beyond CSR: A Way of Life" - Implementing CSR Ethically pada tanggal 13-14 Maret 2013 di Balai Kartini, Jakarta.

Judulnya aja udah "international", kan. Jadi gue gak mau nyia-nyiain kesempatan emas ini. Kapan lagi dapet kesempatan untuk ngikutin konferensi dan pameran yang berkaitan tentang jurusan kuliah gue dalam skala besar ini dengan tanpa biaya sama sekali! Wah bener-bener precious information deh ini. Thanks to Melissa, once again!

Acara dimulai pada pukul 9 pagi. Tapi apa daya jalanan macet banget! Duh, kalo enggak macet sih bukan Jakarta loh namanya ini. Dear Pak Jokowi and Pak Ahok, we are counting on you both! :')) Sampe di sana udah jam sepuluh-an. Padahal gue berangkat dari rumahnya jam setengah tujuh pagi coba, bener-bener perjuangan deh! Baru aja memasuki lobi Balai Kartini, kita bertiga (gue, Melissa, Fifi) langsung disambut dengan angin AC yang sejuk! Berbanding terbalik banget dengan kondisi luar yang udah panas, berdebu, sumpek. 

Kita buru-buru ke tempat registrasi buat daftar ulang. Serunya, kita sebagai participant dikasih name tag yang terdiri dari tiga kartu. Yang pertama adalah identitas diri, kartu kedua dan ketiga adalah run down acara selama dua hari. Udah itu kita juga dikasih goodie bag yang berisi majalah yang udah lewat tanggalannya, agenda acara, dan pernak-pernik lainnya, seperti flashdisk yang kabarnya sebesar 4GB. Tapi gue dan Fifi gak dapet! :(( Jangankan flashdisk, kertas agenda acara aja gak dapet. Untungnya Melissa dapet, jadi kita nebeng dia aja deh.

Waktu itu, acara udah dimulai sehingga gue, Fifi, dan Melissa harus duduk terpisah. Acara yang sedang berjalan adalah Plenary 1 dengan tema CSR: From Principles to Practice dengan pembicara CEO dari BCA yaitu Pak Jahja Setiaatmadja dan CEO dari Siemens Indonesia yaitu Pak Josef Winter. Kedua orang hebat itu menjelaskan tentang kegiatan CSR yang sudah dilakukan oleh kedua perusahaan mereka. Oh iya, CSR yang merupakan singkatan dari corporate social responsibility adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk dari tanggung jawab sosialnya terhadap sekitar. Jadi setiap perusahaan di luar negri maupun Indonesia, sudah menjalankan kegiatan CSR. Contohnya adalah Bank yang satu ini memberikan bantuan ketika Jakarta dilanda banjir kemarin itu. Selain itu juga masih banyak lagi yang telah dilakukan oleh baik BCA maupun Siemens.

Ada satu kalimat yang dikatakan oleh Pak Jahja waktu itu, "CSR is not only about donation." Mungkin selama ini kita taunya CSR itu adalah dengan memberikan uang sejumlah sekian, meskipun itu juga merupakan salah satu bentuknya. Namun CSR tidak sesederhana itu. CSR begitu kompleks sehingga pada nantinya, lewat kegiatan CSR, perusahaan dapat meningkatkan reputasinya, me-reduce cost, dan lain-lain yang menguntungkan kalau kegiatan ini dijalankan dengan tepat. :D



Setelah itu, acara dilanjutkan dengan coffee break dan kemudian masuk ke break-out session. Waktu itu kita bertiga sempat bingung untuk ngikut sesi yang mana. Soalnya ada lima sesi dengan lima topik yang berbeda. Ada tentang consumer issues and fair practice, organizational governance, environment, community involvement and society development, dan human rights and labour practices. Karna enggak ngerti mau yang mana, akhirnya kita memutuskan untuk ikut sesi yang pembicaranya ada dari Unilever. Gak asing dong tentunya dengan merek yang satu ini? :)

Presentasi yang dilakukan oleh Pak Sancoyo Antarikso yang menjabat sebagai VP External Affairs and Corporate Strategy dari Unilever ini sungguh menarik. Para partisipan diberi nonton sebuah video mengenai negara Indonesia dimana semakin hari semakin buruk. Apabila perusahaan tidak ikut serta membina lingkungan maupun masyarakat, maka tentunya negara kita akan semakin terpuruk. Presentasi dari Pak Muhammad Thoriq dari Dompet Dhuafa dan Pak Teungku Abdul Rachman dari Badan Standarisasi Nasional yang menjelaskan tentang ISO 26000 juga menarik. Apalagi beliau menggunakan bahasa Indonesia sehingga kita bisa lebih ngerti. 

Setelah presentasi yang menyenangkan itu, kita kemudian diberi kesempatan untuk menyantap makan siang. Makan siangnya ini nyenengin banget deh. Prasmanan, banyak menunya, masakan ala hotel, +dessert! Kalo kata dosen, ini tuh perbaikan gizi buat anak kosan. X)) Abis itu, acara dilanjutkan lagi dengan plenary kedua, dan break-out session kedua.

Acara keesokan harinya juga sama. Yang gue tunggu-tunggu sebenarnya adalah kehadiran Pak Joko Widodo dalam penutupan ICCSR ke-4 ini. Tapi sayang banget, doi diwakilin. Gue maklum sih, pasti beliau sibuk banget. Cuman kalo ada beneran ada Pak Jokowi depen mata gue kan luar biasa gitu. *halah. Gak ada Pak Joko, Sir Josef pun jadi deh buat dimintain foto bareng. CEO Siemens Indonesia ini sih super humble, loh! Boleh nih magang di Siemens nanti. :D *eh 


Mungkin pengetahuan gue mengenai bidang ini sekarang minim banget. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, gue juga pingin jadi orang-orang hebat seperti pembicara-pembicara di acara ini! Yaitu dengan dimulai dari belajar yang rajin. *hoam...

Intinya, perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah banyak yang menjalankan kegiatan CSR. Apalagi perusahaan yang menjadi sponsor acara ini. Namun apabila diteliti lagi, belum banyak perusahaan yang melakukan CSR sesuai dengan visi perusahaan mereka. Kalau kata dosen, apa yang mereka lakukan masih sebatas doing good daripada doing well. Tapi jangan pesimis, semoga praktisi PR generasi kita bisa membuat perusahaan-perusahaan Indonesia melakukan CSR dengan well done! *iyaiya :3





Thanks a lot for this priceless opportunity!

Photos were taken from Fifi. :))

 


Jessica Chiu.  

Saturday, March 16, 2013

Ruby Sparks (7.5/10)

"One may read this and think it's magic, but falling in love is an act of magic." -Calvin Weir-Fields.


I've been writing about movie lately, but that doesn't mean I'm an expert. I just write what I love and I realized there are still lack of experience. So, just enjoy! :))

Film drama-komedi yang satu ini direkomendasiin oleh Kak @aMrazing lewat Twitter-nya. Gue yang cukup penasaran sama selera doi akhirnya berkesempatan untuk nonton film ini kemarin. Di film ini, Paul Dano yang juga mengambil peran di film Looper berperan sebagai penulis terkenal yang anti-sosial. Calvin bahkan rutin mengunjungi psikolognya untuk berkeluh kesah. Tapi tidak ada yang dapat memungkiri bahwa anak muda ini adalah seorang jenius!

Calvin harus membuat buku baru, tapi dia gak dapet inspirasi dan mandek. Akhirnya psikolog nyaranin Calvin buat nulis tentang seseorang yang menyukai anjingnya apa adanya. Mulai dari itu, Calvin bermimpi tentang sosok perempuan yang menyukai Scotty (anjingnya). Akhirnya dia bisa menuangkan imajinasinya ke dalam kertas dengan mesin tiknya. Calvin menciptakan tokoh perempuan yang bernama Ruby Sparks dengan segala detail yang membuat ia semakin menyukai tokoh perempuan tersebut.


Hingga suatu hari, Calvin terbangun dengan sosok perempuan di rumahnya yang tak lain adalah Ruby sendiri. Awalnya ia terkejut dan takut bahwa ia telah over-imagination. Tapi Ruby nyata! Bisa dilihat, bisa dipegang, dan bahkan cewek itu adalah pacar dari Calvin, seperti di dalam ceritanya. Calvin yang awalnya enggak percaya karena selama ini ia sangat minder merasa senang luar biasa! Dimulailah hari-hari bahagia Calvin bersama Ruby. Bersamaan dengan itu, Calvin tidak lagi melanjutkan tulisannya.

Calvin dan kakaknya, Harry menyadari bahwa Ruby hanyalah makhluk ciptaan. Calvin bisa aja membuat Ruby seperti apapun lewat apa yang diketiknya. Ketika sikap Ruby tidak lagi seperti keinginannya, Calvin segera mengetik dan mengganti kepribadian Ruby. Namun semua itu bukannya membuat Calvin senang, malah membuatnya stres. Ia tahu bahwa Ruby tidak bisa selamanya seperti yang ia inginkan.


Paul Dano yang bermuka klasik ini menurut gue cocok banget berperan sebagai Calvin yang nerd. Penonton bakal diajak untuk memahami gimana kegalauan dia lewat aktingnya yang quirky. Yang gue dapet dari film ini adalah bahwa kita gak bisa maksain kehendak sendiri kepada orang lain. Adanya, kita harus bisa saling toleransi, menghargai perbedaan yang ada, dan komitmen.

Meskipun jalan cerita ini sederhana sekali, namun film ini layak ditonton, kok! Dijamin menghibur dan mengharukan. :)))

 
 


Jessica Chiu.

Friday, March 15, 2013

ION in Pictures

As I promised on previous post. Let the photos talk. :)))

*Photos were taken from Rencang (Jessica Lydro & Sherly B)




 



























 what an innocent face









Jessica Chiu.