Tuesday, January 14, 2014

The Purge (7/10)

"Tonight allows people a release for all the hatred and violence that they keep up inside them." -James Sandin.


Ketika pertama kalinya gue nonton trailer The Purge, I'm like, "Oh my God, I can't wait to watch it!" Entah kenapa, trailer The Purge menarik gitu kelihatannya. Konsep cerita yang ditawarkan dari film ini benar-benar out of the box. Gimana enggak? The Purge menceritakan keadaan Amerika Serikat pada tahun 2022 yang dimana tingkat pengangguran masyarakat sana sudah sangat kecil. Hal itu dikarenakan pemerintah baru Amerika memberlakukan peraturan baru, yaitu 12 jam setiap tahunnya akan dilakukan 'pembersihan' atau disebut juga the purge. Pada masa yang ditentukan ini, segala tindak kriminal dilegalkan. Namun untuk pemerintah tingkat 10 atau yang lebih tinggi tidak boleh dicederai. Dan tentu saja selama 12 jam ini, polisi, rumah sakit, dan darurat lainnya diberhentikan juga. Jadi percuma saja orang telepon 911. X))

Selain karena ide yang unik ini, gue juga tertarik dengan produser yang juga terlibat dalam film Sinister, yaitu Jason Blum. Sinister is one sick film! Doi yang memang udah banyak nanganin film-film genre horror-thriller itu sukses banget bikin penontonnya deg-degan! Jadi tentu saja The Purge bakal jadi salah satu film yang bikin deg-degan juga.

Film ini mengisahkan seorang sales perangkat keamanan yang cukup kaya di daerah perumahannya. James Sandin, yang diperankan oleh Ethan Hawke menjual perangkat keamanan perusahaannya kepada tetangga-tetangganya untuk malam pembersihan ini. Tentu saja rumah dia sendiri juga udah dipasangi sistem keamanan yang canggih. Semuanya berjalan dengan lancar sampai ketika putranya, Charlie Sandin tidak tega melihat laki-laki yang meminta tolong sehingga berakhir dengan mengijinkan laki-laki tersebut masuk ke dalam rumah. Tentu saja ini membuat kedua orang tuanya marah dan cemas. Mereka kan gak tahu siapa sebenarnya pria berkulit hitam itu. Belum sempat ditanyai, pria asing itu udah menghilang di dalam rumah mereka yang besar. Tidak lama selang itu, teror muncul!



Sekelompok orang memakai topeng dan membawa senjata datang menghampiri rumah keluarga Sandin. Mereka meminta untuk menyerahkan pria asing yang menjadi target pembersihan mereka. Kalau tidak, keluarga Sandin yang akan menjadi batunya. James dan istrinya kebingungan harus gimana. Ketika mereka mempunyai kesempatan untuk menyerahkan pria asing tersebut, James malah menggunakan hati nuraninya dan memilih untuk melawan sekelompok orang yang mengancamnya. Jadi gimana nih nasib keluarga Sandin?

   
Harus diakui kalo banyak adegan yang aneh alias gak masuk di akal dalam film ini. Yaiyalah mbok ide ceritanya aja udah aneh! X)) Tapi secara keseluruhan, gue suka film ini. Latar dan sound effect-nya bikin tegang! Kalo dipikir-pikir lagi, seandainya peraturan ini benar-benar direalisasikan bakal serem banget! Bayangin aja, seseorang bisa aja ngebunuh kita hanya karena dia iri. Hiyyy! Kira-kira kalian ada target tidak, kalo seandainya peraturan ini ada di Indonesia? X))

Meskipun rating enggak tinggi, dan banyak yang bilang gak bagus, tapi boleh kok ditonton untuk iseng-iseng! Happy watching! :))

 



Jessica Chiu.
 

Tuesday, January 7, 2014

Simulasi Konferensi Pers

To be honest, I'm happy to be a Communication Science student, especially Public Relations. Meskipun pada awalnya sama sekali gak kebayang untuk kuliah public relations, tapi ternyata gue enggak pernah nyesel udah memilih jalan ini. :))

Belum lama ini, mahasiswa PR UMN melakukan simulasi konferensi pers untuk pemenuhan UAS mata kuliah Media Relations. Seneng liat temen-temen yang berusaha maksimal untuk pengambilan nilai ini. Mereka bahkan kreatif banget dalam mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan.

Kelompok gue yang beranggotakan: Berlianna, Thomas, Melissa, Savira, Cynthia, dan Meidita beride untuk membuat sebuah perusahaan yaitu restoran kafe yang menggunakan bahan dasar keju. Jadi ceritanya restoran kafe unik ini diberi nama Cheesy Bites!


Karena kami mendapat tema management change untuk konferensi pers ini, maka kami membuat sebuah skenario dimana founder sekaligus CEO pertama Cheesy Bites, yaitu Thomas memutuskan untuk pensiun sehingga restoran kafe ini diwariskan kepada putri tunggalnya, Berlianna. Untuk memaksimalkan kinerja perusahaan, maka CEO baru Cheesy Bites mengangkat pimpinan baru dan juga menambahkan beberapa divisi baru yang akan mendukung kinerja perusahaan untuk lebih baik lagi. 

Divisi marketing dipimpin oleh Melissa. Adapun penambahan divisi baru lainnya, yaitu Divisi Creative Food & Beverages ditangani oleh Savira, Divisi Social Media & CRM oleh gue sendiri, dan Divisi Media Relations oleh Cynthia. Dan perempuan cantik yang satu lagi menjadi moderator yang memimpin jalannya konferensi pers ini.



Semua berjalan dengan lancar! Kami sebagai kelompok pertama cukup senang dengan persiapan yang udah dikerjakan, mulai dari makalah proposal konferensi pers, goodie bag, press release, undangan, hingga pada hal-hal teknis seperti vas bunga, botol air, kain hitam, dan name tag. Meskipun belum tau gimana hasil penilaian dosen, tapi tim Chessy Bites udah cukup puas dengan kerja keras kami! :D

Of course we'd like to get a good score out of it. :3





     beloved team

Thank you, team! <3



Jessica Chiu.