"One may read this and think it's magic, but falling in love is an act of magic." -Calvin Weir-Fields.
I've been writing about movie lately, but that doesn't mean I'm an expert. I just write what I love and I realized there are still lack of experience. So, just enjoy! :))
Film drama-komedi yang satu ini direkomendasiin oleh Kak @aMrazing lewat Twitter-nya. Gue yang cukup penasaran sama selera doi akhirnya berkesempatan untuk nonton film ini kemarin. Di film ini, Paul Dano yang juga mengambil peran di film Looper berperan sebagai penulis terkenal yang anti-sosial. Calvin bahkan rutin mengunjungi psikolognya untuk berkeluh kesah. Tapi tidak ada yang dapat memungkiri bahwa anak muda ini adalah seorang jenius!
Calvin harus membuat buku baru, tapi dia gak dapet inspirasi dan mandek. Akhirnya psikolog nyaranin Calvin buat nulis tentang seseorang yang menyukai anjingnya apa adanya. Mulai dari itu, Calvin bermimpi tentang sosok perempuan yang menyukai Scotty (anjingnya). Akhirnya dia bisa menuangkan imajinasinya ke dalam kertas dengan mesin tiknya. Calvin menciptakan tokoh perempuan yang bernama Ruby Sparks dengan segala detail yang membuat ia semakin menyukai tokoh perempuan tersebut.
Hingga suatu hari, Calvin terbangun dengan sosok perempuan di rumahnya yang tak lain adalah Ruby sendiri. Awalnya ia terkejut dan takut bahwa ia telah over-imagination. Tapi Ruby nyata! Bisa dilihat, bisa dipegang, dan bahkan cewek itu adalah pacar dari Calvin, seperti di dalam ceritanya. Calvin yang awalnya enggak percaya karena selama ini ia sangat minder merasa senang luar biasa! Dimulailah hari-hari bahagia Calvin bersama Ruby. Bersamaan dengan itu, Calvin tidak lagi melanjutkan tulisannya.
Calvin dan kakaknya, Harry menyadari bahwa Ruby hanyalah makhluk ciptaan. Calvin bisa aja membuat Ruby seperti apapun lewat apa yang diketiknya. Ketika sikap Ruby tidak lagi seperti keinginannya, Calvin segera mengetik dan mengganti kepribadian Ruby. Namun semua itu bukannya membuat Calvin senang, malah membuatnya stres. Ia tahu bahwa Ruby tidak bisa selamanya seperti yang ia inginkan.
Paul Dano yang bermuka klasik ini menurut gue cocok banget berperan sebagai Calvin yang nerd. Penonton bakal diajak untuk memahami gimana kegalauan dia lewat aktingnya yang quirky. Yang gue dapet dari film ini adalah bahwa kita gak bisa maksain kehendak sendiri kepada orang lain. Adanya, kita harus bisa saling toleransi, menghargai perbedaan yang ada, dan komitmen.
Meskipun jalan cerita ini sederhana sekali, namun film ini layak ditonton, kok! Dijamin menghibur dan mengharukan. :)))
Jessica Chiu.
No comments:
Post a Comment