Sunday, March 3, 2013

Wreck-It Ralph (9/10)

"I'm bad, and that's good. I will never be good, and that's not bad. There's no one I'd rather be than me." -Bad Guy Affirmation.


Another Disney's cartoon! *yeay

Gue jamin kalian pasti pada tau film kartun yang satu ini. Minimal kalo belum nonton, pasti udah gak asing dong dengan poster film ini atau bahkan sudah baca sinopsis ceritanya? Gue cukup sedih gak kesampean nonton film yang lumayan gue tunggu-tunggu pas baru tayang tahun lalu. Tapi untungnya malem minggu kemarin, gue berkesempatan buat nonton bareng keluarga. :D

Yang membuat Wreck-It Ralph ini beda dengan sederet kartun keluaran Walt Disney lainnya adalah munculnya karakter game yang udah gak asing buat kita. Sebut aja Bowser dari Super Mario Bros, Pac-Man, Doctor Eggman dari Sonic the Hedgehog, karakter Street Fighter, Dance Dance Revolution X2, dll. Melihat sekian banyak karakter game yang pernah menjadi bagian dari masa kecil membuat gue nostalgia, dan seneng! 

Film yang bertemakan game arcade ini menceritakan tentang Ralph, karakter jahat dari permainan Fix-It Felix yang sudah jenuh menjadi seorang bad guy. Selama tiga puluh tahun, kerjaannya cuma hancurin kaca jendela dan dibuang dari atap oleh para penduduk. Kemudian tidur sendirian, diasingkan di gubuk sampah.

Suatu malam, ia datang ke Bad-Anon (perkumpulan para karakter jahat) dan curhat bahwa ia tidak ingin lagi menjadi orang jahat. Tetapi teman-temannya yang juga dari karakter jahat tidak mendukungnya. They mustn't mess with the program. Namun Ralph enggak tahan lagi! Di lubuk hatinya yang terdalam, Ralph iri melihat bagaimana Felix sang pahlawan mendapatkan penghargaan dari penduduk lainnya. Hingga pada akhirnya Ralph mencari jalan supaya ia mendapatkan pengakuan dan bisa tinggal di dalam penthouse bersama penduduk lainnya, yaitu dengan meraih medali emas!


Tentu saja perjalanan Ralph tidak mulus. Awalnya ia mendapatkan informasi dengan hanya membunuh hama di game Hero's Duty, para pemain dapat memenangkan medali. Tetapi siapa sangka ternyata game tersebut tidak semudah yang Ralph kira! Dalam perjalanan untuk mendapatkan pengakuan dari penduduk permainan Fix-It Felix, Ralph bertemu dengan Vanellope dari permainan balapan Sugar Rush.



Bukan Disney namanya kalau enggak ada pesan moral dari film-film yang dibuatnya. Dari film ini, gue belajar bahwa hidup ini saling melengkapi. Kalo enggak ada kita, tentu orang lain gak bisa bertahan. Gak ada karakter jahat, si Ralph, permainan Fix-It Felix juga gak bakal bisa dimainin. Jadi bersyukurlah sama keberadaan diri kita. Mungkin kita belum ngeh atau nemuin hal yang membuat kita merasa dibutuhkan, tapi di luar sana, orang sedang menanti diri kita, loh! *halah. Enggak usah jauh-jauh juga sih, keluarga adalah contoh yang paling konkrit. :)))

Di satu sisi, gue juga belajar untuk menjadi diri sendiri. Ralph berusaha keras untuk bisa diakui dengan ingin menjadi karakter yang bukan dirinya. Namun pada akhirnya, ia malah hampir merusak dua mesin game arcade sekaligus! Jadi, just be yourself! Selama ini, kata-kata itu terasa begitu klise buat gue. Tapi akhirnya lewat film ini, gue ngerasain arti sebenarnya dari kata-kata komersial itu. Mengutip kata Zangief, "And I say, Zangief you are bad guy, but this does not mean you are 'bad' guy."

Tunggu apalagi? Yuk cepet nonton (bagi yang belum nonton)! Ajak keluarga sekalian biar seru. :3

 



Jessica Chiu.

No comments:

Post a Comment